Gallery

Wednesday, 23 May 2018

TIGA POKOK AJARAN AGAMA ISLAM DARI AL-QUR'AN DAN SUNNAH || SHEIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB



بسم الله الرحمن الرحيم


Ketahuilah wahai ummat manusia, semoga Allah akan merahmati! Bahwa wajib bagi kita mempelajari empat masalah, yaitu:

  • 1.      Yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam dengan dalil-dalilnya.
  • 2.      Mengamalkan ilmu-ilmu itu.
  • 3.      Mendakwahkan atau mengajak manusia kepada agama Allah.
  • 4.      Sabar atas segala kesulitan berdakwah.

Dalilnya adalah firman Allah swt.:

بسم الله الرحمن الرحيم .والعصر ,ان الانسان لفي خسر الاالذين امنواوعملواالصلحت وتواصوابالحقوتواصوابالصبر 
Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia itu adalah merugi, kecuali orang-orang yang beramal saleh, dan nasehat-menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya berada dalam kebenaran.” (Al’ashr, 1-3).
   
    
Imam Syafe’I Rahimahullah, pernah mengatakan: “Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluknya selain surat al-ashr ini, sungguh sudah cukup hujjah buat mereka.”
     
Imam Bukhari Rahimahullah, menulis dalam satu bab yang berjudul: Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan. Berdasarkan pesan Allah sendiri:


فاعلم انه لااله الاالله واستغفرلذنبك (محمد :19)

Atinya: “Ketahuilah! Bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah. Dan mohon ampunlah kepada-Nya atas segala dosamu.” (Surat Muhammad ayat 19)
    
Maka dalam ayat tersebut jelas sekali, dimulai terlebih dahulu dengan ilmu. Berilmu terlebih dahulu sebelum berkata dan berbuat.
    
Ketahuilah! Semoga Allah akan merahmatimu. Bahwa sesungguhnya setiap pribadi muslim dan muslimah wajib mempelajari tiga pokok masalah ajaran agama serta mengamalkannya.

(BERSAMBUNG)
Pokok pertama


1.      Allah yang menjadikan kita serta memberi kita rezki dan Allah tidak membiarkan kita terlunta-lunta tanpa bimbingan. Bahkan Allah telah mengutus kepada kita Rasul yang kalau kita ta’at akan membawa kita ke Syurga dan kalau kita durhaka kepadanya kita akan dijebloskan keneraka. Sebagaimana firman Allah swt,:

إناأرسلناإليكم رسولا ,شاهداعليكم كماأرسلناإلى فرعون رسولا .فعصى فرعون الرسول فأخذنه أخذاوبيلا .
                                                                                                       (المزمل :15-16)
Artinya: “Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul sebagai saksi, sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir’aun lalu Fir’aun mendurhakainya maka Kami siksa mereka dengan siksaan yang berat.”  (Al-Muzammil, ayat 15-16)

2.      Allah tidak ridha kalau dipersekutukan dalam ibadah kepadanya, tidak diperserikatkan walaupun dengan Malaikat yang paling dekat ataupun dengan Nabi yang diutus. Dalilnya firman Allah swt.

وان المسجدلله فلاتدعوامع الله احدا (الجن :18)

Artinya : “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu jangankah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.”  (Surat Al-Jin, ayat 18)

3.      Siapa yang telah memta’ati Rasul dan mentauhidkan Allah, tidak boleh mengikuti orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul walapun mereka family terdekat. Disebut dalam firman Allah:

لاتجد قوما يؤمنون بالله واليوم الأخر يوادون من حادالله ورسوله ولوكا نوااباءهم اواخونهم اوعشيرتهم آولىك كتب في قلوبهم الايما ن وايدهم بروح منه ويدخلهم جنت تجري من تحتهاالانهر خلدين فيها رضي الله عنهم ورضواعنه ,ألىك حزب الله ,الاإن حزب الله هم المفلحون . (المجادلة : 22)

Artinya: “Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu Bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari pada-Nya. Dan dimasukkan –Nya mereka ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa ridha kepada Allah. Mereka itulah golongan Allah (hizbullah). Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah kelompok yang beruntung.”

(Al-Mujadalah ayat, 22)

0 komentar:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.