Gallery

Wednesday, 21 September 2016

Smart City ala Kota Tangerang Diadopsi oleh 17 Daerah

Gambar Ruangan Pusat Kontrol Tangerang Live


Sebanyak 17 daerah kota dan kabupaten di Indonesia akan mengadopsi konsep Smart City Kota Tangerang, khususnya aplikasi pelayanan publik berbasis web dan Android untuk pelayanan masyarakat. Adopsi tersebut secara bersama-sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Tangerang Smart City Partnership di ruang Akhlakul Kharimah, Lantai 5, Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Selasa (20/9/2016). 

Daerah yang mengikuti Smart City Partnership, diantaranya di kawasan Provinsi Banten seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangsel, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Selain itu ada juga Kota Makasar, Kota Batam, Kota Banteng, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Bangka Selatan. 

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, dengan kerja sama tersebut, ke 17 pemerintah daerah akan menggunakan aplikasi yang sudah digunakan Pemerintah Kota Tangerang secara gratis. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan publik atau memanage kinerja internal pegawai. 

“Kita juga akan melakukan pendampingan daerah yang mau pakai aplikasi kita dan jika aplikasinya dirasa masih kurang, bisa saling melakukan perbaikan, sehingga bisa update sama-sama,” ucap Arief. Selain itu, Kota Tangerang juga nantinya dapat belajar aplikasi dan program dari daerah lain. Contohnya, kota Malang dan Makasar yang memiliki konsep kota kreatif, itu juga akan diadopsi Kota Tangerang. “Dari pada daerah membangun dari nol, lebih baik tinggal pakai langsung aplikasi yang sudah ada,” terang Arief. 

Arief menambahkan, saat ini Kota Tangerang memiliki 158 aplikasi, seperti aplikasi Tangerang Live yang menggabungkan berbagai aplikasi yang sudah ada seperti Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda (LAKSA), Pencaker (Pencari Kerja), daftar harga bahan pokok di pasar dan juga kumpulan berita tentang Kota Tangerang. “Kita selalu membuat aplikasi tiap dua minggu sekali dan menyempurnakan aplikasi yang sudah ada supaya dapat lebih mempermudah kinerja, terutama dalam pelayanan publik,” jelasnya. 

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku sangat membutuhkan aplikasi tersebut dalam mendekatkan dan mempercepat pelayanan, mengingat proses birokrasi di daerahnya masih terlalu panjang. “Saya berharap Pandeglang juga bisa lebih maju dan menjadi mart city,” tutupnya singkat. (Red)


0 komentar:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.